TEKNOLOGI
PENYEJUKAN MODERN
Pada zaman
dahulu pembukaan dan penampilan bebijiaan, pengeringan , pengasapan,
pengkhamiran, pengacaran, pemanisan, serta perempahan merupakan cara pengawetan
agar tahan lama dan tetap enak dikonsumsi. Setelalh itu muncul cara pengawetan
bahan pangan dengan membotolkan dan mengakalengkan. Untuk proses ini di
perlukan pemansan dalam suhu tinggi, sedangkan disamping itu perlu pula di
berikan zat-zat aditif ke dalam makanan yang di kalengkan itu agar daya
tahannya bertambah dan warnanya tidak terlau berubah. Karena itu makanan yang
di awetkan denga cara ini tidak seenak bahan makanan yang segar.
Di zaman
modern ini, dengan timbulnya kempuan mendinginkan ruangan sampai suhu rendah,
pendinginan dan pembekuan merupakan cara
pengawetan yang membuat bahan makanan tahan di simpan lebih lama tanpa
kehilangan terlalu banyak kesegarannya. Misalnya saja sayuran dan buah-buahan
yang di simpan di dalam lemari pendingin dalam kemasan plastic. Agar tidak
banyak cairan yang menguap karena tekanan uap di sekelilingnya lebih rendah,
dan dapat tahan beberapa hari sampai beberapa minggu.
Sayuran
asperses yang di hasilkan di Nyalindung, Suka Bumi selatan oleh sarjana-sarjana
Institut pertanian Bogor, setelah di panen langsung di masukkan dalam cairan
bersuhu 100C dan diangkut ke Jakarta dan kemudian ke Netherland
untuk menemui konsumen. Sewktu dulu orang belanda membeli asperses yang di
tanam di negerinya sendiri, hal seperti itu tidak perlu dilakukan karena ketika
panen suhu lingkungannya sudah berkisar
100C.
Orang
Jepang ingin makan udang yang di masak dari udang segar yang masih hidup. Oleh
Karena itu kelemahan pasaran ekspor udang windu dari Indonesia ke Jepang ialah
bahwa pengawetannya harus dilakukan melalui pembekuan, karena kalau di simpan dalam
bentuk beku, bahan pangan akan tahan lebih lama. Hanya saja rasanya akan banyak
mengalami perubahan. Sebagai salah satu contoh kasus pengawetan daging yang
paling lama yang telah terjadi dalam sejarah adalah penemuan gajah purba beku
di Siberia. Konon kabarnya dagingnya dimasak dan di sajikan pada suatu kongres
ilmu pengetahuan di Rusia pada akhir abad yang lalu.
Oleh Karena
itu para ahli dari fakultas perikanan di IPB memikirkan permasalahan itu dan
berhasil membuat udang tidur di dalam kotak busa plastic berisi serbuk gergaji
yang suhunya diturunkan sampai 120C. dengan cara ini udang yang
tidur itu pernapasannya sangat rendah
dan juga hasil metabolism nya sangat rendah sehingga dapat di tamping oleh
serbuk gergaji. Dengan cara ini udang dapat tahan hidup ddisimpan didalam kotak selam 2 X 24 jam.
Cukup lama untuk sampai di Tokyo dengan pesawat dari Cengkareng setelah di
tangkap di tambak sekitar Jakarta.
Kemudian
juga, di zaman modern ini penambahan bahan lain kedalam bahan pangan dapat dilakukan dengan maksud makanan itu
mendapatkan mutu gizi yang lebih baik, selain menimbulkan warna dan cita rasa
yang lebih baik. Namun ada juga zat aditif yang berbahaya bagi kesehatan
konsumen.
Semoga
bermanfaat… salam sukses..!!!
0 comments:
Post a Comment