Sunday, October 14, 2012

TEKNOLOGI PENYEJUKAN MODERN


TEKNOLOGI PENYEJUKAN MODERN


Pada zaman dahulu pembukaan dan penampilan bebijiaan, pengeringan , pengasapan, pengkhamiran, pengacaran, pemanisan, serta perempahan merupakan cara pengawetan agar tahan lama dan tetap enak dikonsumsi. Setelalh itu muncul cara pengawetan bahan pangan dengan membotolkan dan mengakalengkan. Untuk proses ini di perlukan pemansan dalam suhu tinggi, sedangkan disamping itu perlu pula di berikan zat-zat aditif ke dalam makanan yang di kalengkan itu agar daya tahannya bertambah dan warnanya tidak terlau berubah. Karena itu makanan yang di awetkan denga cara ini tidak seenak bahan makanan yang segar.
Di zaman modern ini, dengan timbulnya kempuan mendinginkan ruangan sampai suhu rendah, pendinginan  dan pembekuan merupakan cara pengawetan yang membuat bahan makanan tahan di simpan lebih lama tanpa kehilangan terlalu banyak kesegarannya. Misalnya saja sayuran dan buah-buahan yang di simpan di dalam lemari pendingin dalam kemasan plastic. Agar tidak banyak cairan yang menguap karena tekanan uap di sekelilingnya lebih rendah, dan dapat tahan beberapa hari sampai beberapa minggu.
Sayuran asperses yang di hasilkan di Nyalindung, Suka Bumi selatan oleh sarjana-sarjana Institut pertanian Bogor, setelah di panen langsung di masukkan dalam cairan bersuhu 100C dan diangkut ke Jakarta dan kemudian ke Netherland untuk menemui konsumen. Sewktu dulu orang belanda membeli asperses yang di tanam di negerinya sendiri, hal seperti itu tidak perlu dilakukan karena ketika panen suhu lingkungannya sudah berkisar  100C.
Orang Jepang ingin makan udang yang di masak dari udang segar yang masih hidup. Oleh Karena itu kelemahan pasaran ekspor udang windu dari Indonesia ke Jepang ialah bahwa pengawetannya harus dilakukan melalui pembekuan, karena kalau di simpan dalam bentuk beku, bahan pangan akan tahan lebih lama. Hanya saja rasanya akan banyak mengalami perubahan. Sebagai salah satu contoh kasus pengawetan daging yang paling lama yang telah terjadi dalam sejarah adalah penemuan gajah purba beku di Siberia. Konon kabarnya dagingnya dimasak dan di sajikan pada suatu kongres ilmu pengetahuan di Rusia pada akhir abad yang lalu.
Oleh Karena itu para ahli dari fakultas perikanan di IPB memikirkan permasalahan itu dan berhasil membuat udang tidur di dalam kotak busa plastic berisi serbuk gergaji yang suhunya diturunkan sampai 120C. dengan cara ini udang yang tidur itu pernapasannya sangat  rendah dan juga hasil metabolism nya sangat rendah sehingga dapat di tamping oleh serbuk gergaji. Dengan cara ini udang dapat tahan hidup  ddisimpan didalam kotak selam 2 X 24 jam. Cukup lama untuk sampai di Tokyo dengan pesawat dari Cengkareng setelah di tangkap di tambak sekitar Jakarta.
Kemudian juga, di zaman modern ini penambahan bahan lain kedalam bahan pangan  dapat dilakukan dengan maksud makanan itu mendapatkan mutu gizi yang lebih baik, selain menimbulkan warna dan cita rasa yang lebih baik. Namun ada juga zat aditif yang berbahaya bagi kesehatan konsumen.

Semoga bermanfaat… salam sukses..!!!

0 comments:

Post a Comment