Sunday, October 14, 2012

BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG


MENGAPLIKASIKAN PUPUK N UNTUK BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG



 Jagung (Zea mays L) termasuk family rumput-rumputan (poaceae) dan merupakan salah satu jenis tanaman penghasil bahan pangan utama bagi sebagian masyarakat dunia. Jagung juga dimanfaatkan sebagai bhan baku industri serta pakan ternak yang sangat penting.  Produksi tanaman jagung sangat di tentukan olelh teknik budidaya tanaman yang diterapkan. Pemupukan adalah salah satu cara meningkatkan ketersediaan unsure hara bagi tanaman agar tanaman tumbuh subur dan berproduksi tinggi.
                Nitrogen merupaka salah satu usur yang mutlak di butuhkan dalam jumlah besar (macro esensial element), sehingga menjadisalah satu penentu keberasilan produksi tanaman. Pada pertumbuhan tanaman, unsur N digunakan sebagai pernyusun senyawa protein, asam nukleat, khlorofil, dan berbagai vitamin. Tnaman yang kekurangan n akan menunjukan gejala daun berwarna kuning pucat (khlorisis) dan cepat gugur, ertumbuhan terhambat (kerdil) tetapi cepat berbunga dan produksi rendah. Sedangkan kelebihan N memnujukan gejala sebaliknya tetapi menjadi sukulen rentan erhadapa serangan hama dan penyakit.
                Ketersedian hara N di dalam tanah bagi pertumbuhan tanaman pada umumnya rendah, sehingga tidak seimbang dengan jumlah yang di angkut ketika panen. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut perlu dilakukan pemupukan N dengan dosisi, waktu, dan cara pemberian yang tepat. Beberapa hala yang perlu di pertimbangkan dalam aplikasi teknik pemupukan agar tujuannya dapat tercapai, antara lain : keadaan tanah, kondisi lingkungan, karakteristik pupuk N dan tujuan budidaya tanaman.
Sebagai salah satu contoh metode praktikum utnuk melihat produksi tanaman jaagung, ang nanatinya bias kita terapkan di lahan yang lebih luas antara lain di butuhkan alat dan bahan sebagai berikut :
                Bahan   -              benih jagung, pupuk urea, SP 36, KCL, dan pestisida  furadan 3G
                Alat        -              cangkul, sabit, tugal meteran, ajir, tali raffia, timbangan.
                Untuk percobaan pemberian pupuk guna  mengetahui  berapa dosis yang di butuhkan tanman jagung untukbisa berproduksi lebih baik, maka kita mencoba tiga taraf dosisi pupuk yaitu antara lain:          -N1= 45 Kg N/ha, -N2= 90 Kg N/ha, -N3= 135 Kg N/ha.
Setiap perlakuan di ulangai 10 kali, guna melihat situasi kondisi yan mana yang lebih memnguntungkan.
Cara kerja            :
1.       Bersihkan lahan dari gulama atau sisah-sisah tanaman yang ada, kemudian lakukan pengolahan lahan dengan cara di gemburkan dengan cangkul lalu kekmudian di ratakan.
2.       Buatlah bedengan berukuran 2 M X 2,4 M, jarak antar bedengan berkisar 50 cm (0,5 m). dan jarak ini di buat parit sedalam 30 cm.
3.       Setelah proses pengolaha selesai , buatlah lubang tanaman dengan tugal sedalam 5-7 cm jarak tanaman 60 X 25 cm pada setiap petakan.
4.       Masukan 2 butir bibit jagung dan 5-10 butir furadan 3 G kedalam setiap lubang tanam, lalu tutup secara perlahan.
5.       Kemudian rawat tanamn hingga panen
-          Penyulaman yaitu mengganti tanaman yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya kurang bagus, cara ini kita lakukan pada umur kisaran 1 minggu setelah tanam.
-          Penjarangan yaitu menginggalka 1 tanaman yang tumbuh sehat pada setiap lubang dan mematikan tanaman yang lain. Ini kita lakukan pada umur 3 minggu setelah tanam.
-           Lakukan pengiran jika tanah kurang lembab, sebab pertumbuhan tanamn sangat bergantung pada kelembapan tanah yang memadai.
-          Pemupukan dengan dosis per hectare. Dosis pupuk N sesuai perlakuan (45;90 atau 135 Kg N/ha), sebanyak 1/3 bagian di plikasikan ssaat tanam, 2/3 bagian saat tanaman berumur 3 minggu setelah tanam. Pupuk P2O5 sebanyak 75 Kg/ha, dan K2O 60 Kg/ha di berikan pada umur 0 hari setelan tanam. Cara pemberian di benam sedalam 5 cm pada aluran yang berjarak 7-10 cm dari sebelah kanan atau kiri baisan tanaman.
-          Lakukan pengendalian gulma secara manual dengan sabit atau tanagan, jika terlalu banyak gunakan pestisida dengan dosis rendah.
-          Lakukan pengendalian OPT (organisme pengganggu tanaman) jika masih memungkinkan sebainya di lakukan secara manual. Jika serangan sudah diambang batas lakukan pengendalian dengan pestisida sesuai kebutuhan.
6.       Lakukan pemanenan cukup mengambil tongkol jagungnya saja pada umur 10 minggu setelah tanam. Dengan cara di patahkan dari batangnya.
Semoga bermanfaat…..
Salam sukses…!!!

0 comments:

Post a Comment