MENGAPLIKASIKAN PUPUK N UNTUK BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG
Jagung (Zea mays L) termasuk family rumput-rumputan (poaceae) dan
merupakan salah satu jenis tanaman penghasil bahan pangan utama bagi sebagian
masyarakat dunia. Jagung juga dimanfaatkan sebagai bhan baku industri serta
pakan ternak yang sangat penting.
Produksi tanaman jagung sangat di tentukan olelh teknik budidaya tanaman
yang diterapkan. Pemupukan adalah salah satu cara meningkatkan ketersediaan
unsure hara bagi tanaman agar tanaman tumbuh subur dan berproduksi tinggi.
Nitrogen merupaka salah satu
usur yang mutlak di butuhkan dalam jumlah besar (macro esensial element),
sehingga menjadisalah satu penentu keberasilan produksi tanaman. Pada
pertumbuhan tanaman, unsur N digunakan sebagai pernyusun senyawa protein, asam
nukleat, khlorofil, dan berbagai vitamin. Tnaman yang kekurangan n akan
menunjukan gejala daun berwarna kuning pucat (khlorisis) dan cepat gugur,
ertumbuhan terhambat (kerdil) tetapi cepat berbunga dan produksi rendah.
Sedangkan kelebihan N memnujukan gejala sebaliknya tetapi menjadi sukulen
rentan erhadapa serangan hama dan penyakit.
Ketersedian hara N di dalam
tanah bagi pertumbuhan tanaman pada umumnya rendah, sehingga tidak seimbang
dengan jumlah yang di angkut ketika panen. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut
perlu dilakukan pemupukan N dengan dosisi, waktu, dan cara pemberian yang
tepat. Beberapa hala yang perlu di pertimbangkan dalam aplikasi teknik
pemupukan agar tujuannya dapat tercapai, antara lain : keadaan tanah, kondisi
lingkungan, karakteristik pupuk N dan tujuan budidaya tanaman.
Sebagai
salah satu contoh metode praktikum utnuk melihat produksi tanaman jaagung, ang
nanatinya bias kita terapkan di lahan yang lebih luas antara lain di butuhkan
alat dan bahan sebagai berikut :
Bahan - benih jagung,
pupuk urea, SP 36, KCL, dan pestisida furadan
3G
Alat - cangkul,
sabit, tugal meteran, ajir, tali raffia, timbangan.
Untuk percobaan pemberian pupuk
guna mengetahui berapa dosis yang di butuhkan tanman jagung
untukbisa berproduksi lebih baik, maka kita mencoba tiga taraf dosisi pupuk
yaitu antara lain: -N1= 45 Kg N/ha,
-N2= 90 Kg N/ha, -N3= 135 Kg N/ha.
Setiap
perlakuan di ulangai 10 kali, guna melihat situasi kondisi yan mana yang lebih
memnguntungkan.
Cara kerja :
1. Bersihkan lahan dari gulama atau
sisah-sisah tanaman yang ada, kemudian lakukan pengolahan lahan dengan cara di
gemburkan dengan cangkul lalu kekmudian di ratakan.
2. Buatlah bedengan berukuran 2 M X 2,4
M, jarak antar bedengan berkisar 50 cm (0,5 m). dan jarak ini di buat parit
sedalam 30 cm.
3. Setelah proses pengolaha selesai ,
buatlah lubang tanaman dengan tugal sedalam 5-7 cm jarak tanaman 60 X 25 cm
pada setiap petakan.
4. Masukan 2 butir bibit jagung dan
5-10 butir furadan 3 G kedalam setiap lubang tanam, lalu tutup secara perlahan.
5. Kemudian rawat tanamn hingga panen
-
Penyulaman
yaitu mengganti tanaman yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya kurang bagus,
cara ini kita lakukan pada umur kisaran 1 minggu setelah tanam.
-
Penjarangan
yaitu menginggalka 1 tanaman yang tumbuh sehat pada setiap lubang dan mematikan
tanaman yang lain. Ini kita lakukan pada umur 3 minggu setelah tanam.
-
Lakukan pengiran jika tanah kurang lembab,
sebab pertumbuhan tanamn sangat bergantung pada kelembapan tanah yang memadai.
-
Pemupukan
dengan dosis per hectare. Dosis pupuk N sesuai perlakuan (45;90 atau 135 Kg
N/ha), sebanyak 1/3 bagian di plikasikan ssaat tanam, 2/3 bagian saat tanaman
berumur 3 minggu setelah tanam. Pupuk P2O5 sebanyak 75
Kg/ha, dan K2O 60 Kg/ha di berikan pada umur 0 hari setelan tanam.
Cara pemberian di benam sedalam 5 cm pada aluran yang berjarak 7-10 cm dari
sebelah kanan atau kiri baisan tanaman.
-
Lakukan
pengendalian gulma secara manual dengan sabit atau tanagan, jika terlalu banyak
gunakan pestisida dengan dosis rendah.
-
Lakukan
pengendalian OPT (organisme pengganggu tanaman) jika masih memungkinkan
sebainya di lakukan secara manual. Jika serangan sudah diambang batas lakukan
pengendalian dengan pestisida sesuai kebutuhan.
6. Lakukan pemanenan cukup mengambil
tongkol jagungnya saja pada umur 10 minggu setelah tanam. Dengan cara di patahkan
dari batangnya.
Semoga
bermanfaat…..
Salam
sukses…!!!
0 comments:
Post a Comment