LAPORAN MEKANISASI PERTANIAN
NAMA :
Rachmad Septiadi
NPM : E1J011036
PRODI :
AGROEKOEKNOLOGI
DOSEN : Yusril Dani, Ir, M.Si
1.1
Dasar teori
Padi
(oryza sativa) merupakan bahan utama
makanan masyarakat Indonesia yang telah di olah menjadi nasi. Untuk itu padi
merupakan salah satu tanaman wajib bagi masyarakat Indonesia. Pengolahan
tanaman padi sejak dahulu kala sudah di lakukan oleh nenek moyang kita hingga
saat ini terus berkembang dalam segi pengolahan maupun alat-alat yang di
gunakan untuk mengolah. Dalam perjalanannya, proses pengolahan produktifitas
lahan mapun produk dari tanaman banyak sekali mengalami perubahan, mengikuti
alur perkembangan teknologi. Contoh misalkan dulu sebelum ada alat-alat
mekanisasi pertanian berupa motor bakar, para petani menggunakan alat sederhana
dalam proses pengolahan seperti misalkan cangkul, sengkuit, ani-ani, sabit, dan
lain sebagainya. Namun sekarang setelah kemajuan teknologi terkini, para petani
di mudahkan dengan adanya alat-alat mekanisasi pertanian seperti, power threser
untuk perontokan bulir padi, mesin pemotong rumput sebagai pengganti sengkuit,
reaper sebagai pengganti sabi, dan lain sebagainya. Semua teknologi ini di buat
dengan tujuan memudahkan para petani dalam proses pengolahan padi maupun
pnanganan pasca panen.
1.2
Tujuan
- Praktikan harus mengerti dan bisa mempraktekan cara
panen padi menggunakn sabit.
- praktikan mengetahui
cara penanganan pemisahan/ perontokan bulir padi menggunakan ala mekanisasi
pertanian berupa POWER THRESER.
- praktikan dapat
mengetahui dan mendefenisikan bagian-bagian alat pada POWER THRESER.
BAB II
METEDOLOGI
2.1 Bahan dan Alat
2.1.1 Bahan
Tanaman
padi (oryza sativa) lokasi di depan
lab. TIP, fakultas pertanian, universitas Bengkulu.
2.1.2 ALAT
-
Sabit
-
Power Threser
2.2 Cara Kerja
Panen padi menggunakan Sabit.
Ada dua metode pemotongan
padi menggunakan sabit antara lain adalah dengan cara potong atas atau potong
bawah. Kedua metode ini pada dasarnya sama saja hanya saja bedanya pada saat
perontokan bulir padi, jika pada metode pemotongan bawah penanganan berikutnya
untuk merontokan dengan cara di gebot/di banting, bias juga di injak, atau
dengan power threser pedal. Sedangkan pemotongan atas perontokan menggunakan
power threser mekanik.
Penggunaan sabit adalah sebagai
berikut :
-
Pegang rumpun padi yang akan dipotong dengan tangan kiri,
-
Tempatkan mata sabit di bagian bawah/ atas/ tengah batang
padi, tergantung dengan cara perontokan, lalu tekan kan sabit pada batang padi
hingga batang padi terpisah atau putus.
Perontokan padi menggunkn POWER THRESER.
Penggunan
power threser adalah sebgai berikut :
-
Letakan power threser pada tempat yang rata,
-
Periksa semua bagian power threser jika ada kotoran agar di
bersihkan,
-
Turn on power threser, lalu atur putaran silinder sesuai
keingingan,
-
Masukan padi yang akan di rontokan pada pintu pemasukan, lalu
setelah itu silinder pada power threser akan memutar jerami.
-
Bulir padi yang telah rontok terpisah akan terpisah dari
jerami, lalu di bawa keluar melalui saringan perontok, sedangkan jerami akan
terpisah dan terbawa keluar melalui pintu keluar jerami.
-
Butiran padi, kotoran, dan potongan jerami akan jatuh ke
ayakan lalu bergoyang dan juga terpisah terhembus oleh kipas angin. Benda yang
berukuran besar akan terpisah melalui lubang pada ayakan.
-
Sedangkan bulir padi akan jatuh dan terampung pada pintu
pengeluaran padi berenas.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Padi yang telah di rontokan kemudian di pisah kan dan di
masukan kewadah penyimpanan berupa karung. Lalu di kumpulkan untuk kemudian di
lakukan penanganan pasca panen berikutnya ( akan dibahas pada laporan yang lain
).
3.2 Pembahasan
Sabit merupakan alat panen padi secara manual, yang
bentuknya menyerupai sengkuit/ celurit tapi pendek. Ada dua macam sabit ; 1.
Sabit yang memiliki mata pisau bergerigi, dan 2. Sabit yang mata pisaunya tidak
bergerigi. Dalam praktikum ini, praktikan menggunakan sabit yang memiliki mata
bergerigi. Karakteristik sabit adalah :
-
Gagang terbuat dari kayu bulat / besi, berdiameter 2 cm, dan
panjang 15 cm.
-
Mata pisau terbuat dari baja keras yang salah satu sisinya
bergerigi antara 12-16 gerigi.
Power threser adalah sebuah alat mekanisasi pertanian
yang berteknologi canggih yang berfungsi sebagai perontok atau pemisah bulir
padi dengan jerami. Kelebihan alat ini adalah hasil perontokan bulir padi lebih
banyak di karenakan kapasitas kerja lebih besar dan juga dapat menekan
persentase kehilangan bulir padi hingga 3 % jika di bandingkan dengan alat
lain. Ada dua macam power threser antara
lain adalah : 1. Power threser pedal, dan 2. Power threser mekanik. Dalam hal
ini praktikan menggunakan power threser mekanik. Power threser mekanik
menggunakan system engineering di mana alat ini sudah tidak menggunakan tenaga
manusia lagi, manusia disini hanya berperan sebagai operator saja. Lain halnya
dengan power threser pedal, kita masih di tuntut untuk ikut bekerja dengan cara
menginjak pedal yang telah di pasang di sana.
Bagian-bagian
power threser mekanik :
-
Kerangka utama terbuat dari bersi siku-siku berukuran 40mm X
40 mm X 4 mm, dan plat lembaran baja lunak setebal 1-3 mm, merupakan kedudukan
komponen lainnya.
-
Silinder perontok terbuat dari besi strip dengan diameter
berjajar berkeliling membentuk silinder dengan ukuran 30-40 cm dan lebar 40-60
cm. sisi kiri dan kanan di tutup dengan besi lembaran bulat settebal 2- 3 mm.
pada besi strip yang melintang tersebut terdapat gigi perontok yang terbuat
dari besi as baja 10 mm, panjang 50-60 mm, di perkuat dengan mur. Jumlah gigi
perontok berkisar antara 30-88 buah, diameter poros perontok 25 mm, pada kedua
ujung poros di beri bantalan ball bearing yang posisinya duduk pada kerangka
utama.
-
Dalam ruang silinder terdapat sirip pembawa saringan perontok
dan plat pendorong jerami. Sirip ini mengarah ke pintu pengeluaran jerami di
sebelah belakang mesin perontok. Terbuat dari plat lembaran berkisar antara 1-2
mm. jaringan perontok terletak di sebelah bawah silinder perontok, terbuat dari
besi baja antara 0,6-8 mm, bersusun menjajar berbentuk setengah lingkaran,
jarak antara besi baja antara 18-20 mm, dan jarak antara gigi perontok dan
jaringan minimal 15 mm. plat pendorong jerami terpasang pada silinder yang tak
terpasang gigi perontonk. Bagian ini terbuat dari besi plat tebal 2-3 mm dengan
ukuran 5-15 mm.
-
Ayakan terletak di sebelah bawah saringan perontok, ukuran
ayakan antara 45-390 mm, terbuat dari plat lembaran tebal 1,5-2 mm, ayakan
terdiri dari dua tingkat. Bagian atas berlubang-lubang dengan ukuran 13 X 13
mm, sedangkan bagian bawah rata. Ayakan ini bergerak maju mundur dan naik turun
melalui system as nocken.
-
Kipas angin terbuat dari plastik sengan jumlah daun kipas 5-7
buah.
-
Unit transmisi tenaga melalui puller dan V belt dari motor
penggerak silinder perontok. Putaran silinder perontok untuk merontokan bulir
padi berkisar antara 500-600 rpm.
Spesifikasi secara
umum :
a. Tenaga
penggerak : Mesin diesel atau bensin 5,5 HP s/d 6 HP
b. Berat
keseluruhan : 110 kg
c. Panjang X Lebar X Tinggi :
1325 X 965 X 1213
d. Kapasitas
kerja : 500 hingga 600 kg per jam Padi
350 hingga 450 kg per jam Kedelai
700 hingga 1000 kg per jam Jagung
e. Kecepatan
putar silinder : untuk padi 600 rpm
untuk kedelai 600 – 650 rpm
untuk jagung 650 – 700 rpm
f. Kebutuhan
tenaga : 3 sampai 4 orang
g. Kebutuhan
bahan bakar : 0,9 liter per jam bensin
1,0 liter per jam solar.
BAGAIAN UTAMA MOTOR BAKAR
a. Kepala silinder
Merupakan tempat di mana terpasang piston sebagai
penghail letupan meknaik atau pembakran sebagai awal terbentuknya energy yang
akan mengaktikfkan kinerja dari seluruh komponen motor bakar, yang di lakukan
oleh piston sebagai langkah dasar torak penggerak.
b. Blok silinder
Merupakan tempat dudukan kepala silinder, sebagai
dudukan silinder linier, serta sebagai dudukan mekanisme poros engkol.
c. Piston
Biasa disebut
dengan torak, di mana torak ini bekerja naik turun yang di rubah menjadi gerk
putar pada poros engkol. Batang torak menghubungkan torak keporos engkol dan
selanjutnya meneruskan tenaga yagn di hasilkan torak keporos engkol. Sedang
yang lainnya yang berhubungan dengan poros engkol disebut big end.Crank pin
berputar pada kecepatan tinggi didalam big end dan mengakibatkan temperatur
menjadi tinggi. Untuk menghindari hal tersebut yang diakibatkan panas, metal dipasangkan
didalm big end. Metal ini dilumasi dengan oli dan sebagian dari oli ini
dipercikkan dari lubang oli ke bagian dalam torak untuk mendinginkan torak.
d.
Ring piston dan piston
pin
Ring
piston memiliki dua tipe, ring kompresi dan ring oli. Ring kompresi berfungsi
untuk pemampatan volume dalam silinder serta menghapus oli pada dinding
silinder. Kemampuan kompresi ring piston yang sudah menurun mengakibatkan
performa mesin menurun. Ring oli berfungsi untuk menampung dan membawa oli
serta melumasi parts dalam ruang silinder. Ring oli hanya ada pada mesin empat
tak karena pelumasan mesin dua tak menggunakan oli samping.
piston
pin atau biasa di sebut dengan pena torak menghubungkan torak dengan bagian
ujung yang kecil (small end) pada batang torak. Dan meneruskan pembakaran yang
berlaku pada batang torak. Pena toarak yang berlubang di dalam nya berpungsi
untuk mengurangi berat yang berlebihan dan kedua ujung di tahan
oleh busing pena torak (piston pin boss).
e. Flywheel
Flywheel
atau biasa kita kenal dengan magnet adalah system pengapian yang paling
sederhana dalam mengahsilkan percikan bunga api pada busi. Prinsip kerja dari sistem
pengapian ini adalah seperti “transfer/pemindahan energi” atau “pembangkitan
medan magnet”. Source coil pengapian terhubung dengan kumparan primer koil
pengapian. Diantara dua komponen (koil) tersebut dipasang platina (contact
breaker/contact point) yang berfungsi sebagai saklar dan dipasang secara
paralel dengan koil-koil tadi. Pada saat platina dalam keadaan menutup, maka
arus yang dihasilkan magnet akan mengalir ke massa melalui platina, sedangkan
pada koil pengapian tidak ada arus yang mengalir. Saat posisi rotor sedemikian
rupa sehingga arus yang dihasilkan source coil sedang maksimum, platina terbuka
oleh cam/nok. ejadian ini menyebabkan arus ke massa lewat platina terputus dan
arus mengalir ke kumparan primer koil dalam bentuk tegangan induksi sekitar
200V – 300V. Karena perbandingan kumparan sekunder lebih banyak dibanding
kumparan primer, maka pada kumparan sekunder terjadi induksi yang lebih besar
sekitar 10KV – 20KV yang bisa membuat terjadinya percikan bunga api pada busi
untuk membakar campuran bahan bakar dan udara. Induksi ini disebut induksi
bersama (mutual induction). Untuk menghasilkan tegangan induksi yang besar maka
pada saat platina mulai membuka, tidak boleh ada percikan bunga api dan aliran
arus pada platina tersebut yang cenderung ingin terus mengalirnya ke massa.
Oleh karena itu, pada rangkaian sistem pengapian dipasangkan
kondensor/kapasitor untuk mengatasi percikan pada platina saat mulai membuka.
f. System klep
System
klep atau yang biasa kita kenal dengan payung klep, merupakan bagian dari
konstruksi motor bakar yang berfungi untuk masuknya bahan bakar pada katup
masuk dan membuang gas pada katup buang. Biasanya terletak di atas kepala
silinder.
g. System penyaluran bahan bakar ke
karburator
Sistem
Bahan Bakar Secara umum sistem bahan bakar pada sepeda motor berfungsi untuk
menyediakan bahan bakar, melakukan proses pencampuran bahan bakar dan udara
dengan perbandingan yang tepat, kemudian menyalurkan campuran tersebut ke dalam
silinder dalam jumlah volume yang tepat sesuai kebutuhan putaran mesin. System
penyaluran bahan bakar terdapat dua cara yaitu : sistem penyaluran bahan bakar
dengan sendirinya (karena berat gravitasi) dan sistem penyaluran bahan bakar
dengan tekanan. Prinsip kerja karburator Karburator memproses bahan bakar cair
menjadi partikel kecil dan dicampur dengan udara sehingga memudahkan penguapan.
Prosesnya serupa dengan penyemburan ( spray). Aturan kerja karburator Bahan
bakar dan udara dibutuhkan motor bensin untuk berjalan. Bahan bakar berupa
bensin dicampur dengan udara oleh karburator supaya mudah terbakar dan di
alirkan keruang bakar. Dengan kata lain, karburator bekerja sesuai aturan
sebagai Berikut :
Volume campuran udara dan bahan bakar sesuai kebutuhan mesin. Menciptakan campuran udara dan bahan bakar sedemikian rupa tepat sesuai kecepatan mesin. Merubah bensin menjadi partikel-partikel bercampur dengan udara sehingga mudah disemburkan atau dikabutkan.
Volume campuran udara dan bahan bakar sesuai kebutuhan mesin. Menciptakan campuran udara dan bahan bakar sedemikian rupa tepat sesuai kecepatan mesin. Merubah bensin menjadi partikel-partikel bercampur dengan udara sehingga mudah disemburkan atau dikabutkan.
3.3 Manfaat
Teknologi
terkini dalam perkembangan pengolahan pertanian, sangat sirasakan oleh para
petani. Diman mereka sudah tidak lagi terlalu di repotkan deng amenggunakan
alat-alat pertanian secara manual, para peteni cukup mengendalikan sebagai
operator system saja, sehingga pekerjaan jadi lebih efesien dan mudah.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Motor bakar mekanik merupakan alat yang tepat dalam
pengolahan pasca panen dalm bidang pertanian, kinerja mekanika pada motor bakar
memudahkan para petani dalam proses pengolahan panen dan pasca panen, sehingga
para petani tidak legi perlu bekerja terlalu keras (over). Manfaat yang di
rasakan para petani sangat nyata. Selain itu juga motor bakar tidak hanya di
gunakan pada alat-alat pertanian, tapi juga pada teknologi yang lainnya, antara
lain transportasi dimana motor bakar ini bekerja pada mekanika mobil, motor,
pesawat, dll. Intinya adalah terletak pada perdikan api yang di hasilkan oleh
torak berupa letuapan-letupan yang di rubah menjadi energy yang dapat
menggerakan apa saja anythink.
0 comments:
Post a Comment