Konsep
Produktivitas
(sumber RKBM Ir. Sutriyono,
MSc)
Produktivitas adalah laju penambatan atau penyimpanan energi oleh suatu
komunitas atau ekosistem. Sebagaimana
telah dijelaskan pada kegiatan belajar 1, bahwa di dalam suatu ekosistem
terdapat produsen dan konsumen, sehingga dalam ekosistem juga ditemukan aspek
produktivitas baik oleh produsen (produktivitas produsen) maupun produktivitas
konsumen. Produktivitas pada aras
produsen disebut produktivitas primer (dasar) sedangkan pada aras konsumen
disebut produktivitas sekunder.
Produktivitas primer
Produktivitas
primer adalah laju penyimpanan energi oleh produsen yang
terjadi melalui proses fotosintesis. Ukuran
produksi atau produktivitas dapat dinyatakan dengan kilokalori per meter
persegi per tahun (kcal/m2/th). Selain itu juga dapat dinyatakan dengan gram berat
kering per meter persegi per tahun (gr/m2/th). Dalam produktivitas primer ada Produktivitas
primer bruto (kasar) dan Produktivitas primer neto
(bersih).
1. Produktivitas
primer bruto (kasar): yaitu kecepatan proses fotosintesis atau istilah
lain disebut sebagai fotosintesis total atau asimilasi total.
2.
Produktivitas primer neto (bersih):
yaitu laju penyimpanan materi organik di dalam jaringan (tubuh) tumbuhan. Produktivitas primer neto merupakan
kelebihan materi organik hasil fotosintesis sesudah dikurangi energi yang
digunakan untuk reproduksi dan pemeliharaan (disebut sebagai respirasi) yang
dilakukan oleh produsen (tumbuhan).
Produksi
primer bersih yang menumpuk selama
periode tertentu berupa biomasa tumbuhan. Sebagian dari biomasa ini akan diganti
melalui proses dekomposisi dan sebagian lagi tetap disimpan dalam kurun waktu
yang lebih lama sebagai materi yang hidup. Hal tersebut seperti yang terjadi di
tubuh tumbuh-tumbuhan di hutan. Jumlah
akumulasi materi organik yang hidup pada suatu waktu disebut standing crop
biomass (biomasa hasil bawaan).
Dengan demikian maka biomasa berbeda dengan produksi (produktivitas)
dan biomasa yang ada pada suatu waktu tidak sama dengan produktivitas.
Produktivitas
komunitas bersih
merupakan laju penyimpanan materi organik oleh produsen, yang tidak
digunakan (dimakan) oleh heterotrof (herbivora). Jadi produktivitas komunitas bersih merupakan
sisa produktivitas primer sesudah dikurangi yang digunakan (dikonsumsi) oleh
herbivora.
Produktivitas
primer memiliki arti yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Hal ini terjadi karena
produktivitas primer merupakan salah satu komponen penting dari sumber makanan
bagi manusia. Manusia mengetahui bahwa
salah satu sumber makanan yang utama bagi manusia adalah karbohidrat.
Karbohidrat tersebut hanya dapat dihasilkan oleh tumbuhan, terutama tanaman
serealia seperti : padi, jagung dan gandum, tebu, kentang, ketela pohon dan lain sebagainya. Selain berfungsi sebagai sumber makanan,
tumbuhan juga berfungsi sebagai penghasil serat-serat yang penting bagi
kehidupan manusia. Kayu yang juga
memiliki serat juga diperlukan bagi manusia meskipun bukan sebagai sumber
makanan, tetapi dapat untuk keperluan lainnya.
Produktivitas Sekunder
Energi
makanan yang tersedia bagi konsumen merupakan produktivitas primer. Energi
tersebut tidak berarti bahwa energi yang tersedia dapat dimanfaatkan secara
keseluruhan oleh konsumen. Berikut akan diberikan beberapa contoh :
a.
Tumbuhan. Tidak semua bagian tumbuhan
dimakan oleh hewan, tetapi ada bagian yang tidak dimakan, seperti : kayu dan cabang. Dalam kayu terkandung energi
tetapi tidak dimakan oleh herbivora.
b.
Ulat hanya memakan daun yang memiliki
umur tertentu.
c.
Burung memakan biji-bijian atau buah
saja.
d.
Hewan ternak hanya akan memakan
bagian rumput yang masih muda dan daun-daunnya saja.
Kemampuan
pencernaan (metabolisme) berbagai jenis konsumen pada dasarnya berbeda-beda.
Belalang
hanya mampu mengasimilasi 30% materi dan energi dari rumput yang dimakannya.
Sedangkan tikus hanya mampu mengasimilasi 85-90%.
Populasi
konsumen mempunyai kemampuan untuk mengubah energi yang dikonsumsinya juga
berbeda-beda. Invertebrata misalnya; menggunakan sebanyak 79% dari energi yang
diasimilasi untuk metabolisme, dan 21% sisanya disimpan dalam tubuhnya. Sedangkan Vertebrata menggunakan 98% dari
energi yang diasimilasinya untuk metabolisme.
Jadi Invertebrata justru mampu mengubah energi lebih besar menjadi
biomasa dibandingkan dengan Vertebrata. Hal tersebut di atas menunjukkan bahwa
adanya efisiensi penangkapan energi yang berbeda-beda dari satu makhluk dengan
makhluk lainnya meskipun mereka secara bersama-sama menempati aras yang sama.
Dalam
hubungan dengan energi hewan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok
energetika, yaitu : (1) kelompok termoregulator atau homoioterm,
dan (2) kelompok nontermoregulator atau poikiloterm. Kelompok hewan poikiloterm lebih efisien
dalam mengubah energi menjadi biomasa
dibandingkan dengan kelompok homoioterm.
Tetapi efisiensi asimilasi oleh kelompok hewan yang tergolong poikiloterm
hanya mampu mencerna sekitar 30% dari makanan, sedangkan homoioterm mempunyai
efisiensi sebesar 70%. Oleh karena itu
kelompok poikiloterm harus mengkonsumsi lebih banyak kalori untuk
memperoleh energi yang cukup untuk: memenuhi kebutuhan hidup, untuk
pemeliharaan, pertumbuhan, dan reproduksi, dibandingkan dengan kelompok homoioterm.
Laju
penyimpanan materi organik oleh konsumen disebut sebagai produktivitas
sekunder. Untuk produktivitas sekunder tidak dibedakan menjadi produktivitas bersih dan produktivitas kasar,
karena konsumen hanya menggunakan energi makanan yang dihasilkan oleh
produsen, kemudian mengubahnya menjadi jaringan tubuh konsumen dengan satu
proses yang menyeluruh. Jumlah energi
yang mengalir dalam aras heterotrofik adalah analog dengan produksi kasar pada
aras autotrofik, dan ini disebut asimilasi.
Produktivitas
sekunder dapat digunakan sebagai sumber protein hewani bagi manusia. Manusia di dalam hidupnya tidak hanya
memerlukan karbohidrat saja, tetapi juga memerlukan protein serta lipida. Keperluan terhadap protein dan lipida
tersebut harus dicukupinya melalui produktivitas sekunder. Protein dan lipida nabati saja tidak akan
mencukupi bagi keperluan manusia, bahkan manusia memerlukan asam amino
tertentu yang tidak terdapat dalam tubuh tumbuhan, tetapi hanya terdapat pada
tubuh hewan. Dengan demikian, untuk memenuhi kebutuhan hidup maka manusia tidak hanya memakan nasi dan
sayur saja, tetapi juga butuh daging, buah-buahan dan lain sebagainya. Jadi
produktivitas sekunder juga mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia.
0 comments:
Post a Comment