Ulat
Tandan
Serangga Tirathaba mundella dan T. rufivena
dikenal sebagai hama penggerek tandan buah kelapa sawit baik di Indonesia
maupun di Malaysia. Pada umumnya hama ini dijumpai terutama pada areal dengan
tandan buah dengan fruitset rendah atau terlewat dipanen (Wood & Ng 1974),
karena sebagai makanan hama ini. Tirathaba mundella ini biasanya mulai
dijumpai di suatu areal kelapa sawit pada saat tanaman sudah mengeluarkan
bunga. Pembentukan bunga yang terjadi secara terus-menerus merupakan salah satu
faktor pendorong perkembangan populasi hama ini.
Pada saat istirahat ngengat berbentuk segitiga dan berwarna
kehijauan untuk T. mundella atau putih keabuan untuk T. rufivena.
Rentangan sayapnya berkisar antara 20-25 mm. Ngengat tersebut aktif pada sore
menjelang malam hari (Sudharto 2004).
Biasanya telur diletakkan pada tandan buah betina yang sudah
mulai membuka seludangnya, meskipun dapat juga dijiumpai pada semua tingkat
umur tandan buah. Telur akan menetas dalam waktu sekitar 4 hari.
Larva biasanya dijumpai pada bunga
betina, bunga jantan dan tandan buah. Larva muda berwarna putih kotor,
sedangkan larva dewasa berwarna coklat muda sampai coklat tua. Larva tua
panjangnya 4 cm dan ditumbuhi dengan rambut-rambut panjang yang jarang. Larva
tersebut memakan putik bunga dan daging buah kelapa sawit. Stadia ulat
berlangsung selama 16-21 hari atau antara 2-3 minggu yang terdiri dari 5
instar. Menjelang berkepompong larva membentuk kokon dari sisa gerekan dan
kotorannya yang direkat dengan benang liur pada tandan buah yang diserang.
Pupa kemudian berubah menjadi imago.
Pada sayap depan imago terdapat bercak kecil berwarna hijau, sedangkan pada
bagian belakang sayap terdapat bercak berwarna coklat muda kekuningan.
Imago betina mempunyai ukuran sayap lebih besar yaitu 24mm, sedangkan imago
jantan ukuran sayapnya lebih kecil dari 24mm. Pupa berwarna coklat gelap dan
stadia pupa berlangsung sekitar 5-10 hari atau sekitar 1,5 minggu, sedangkan
stadia imago berlangsung selama 9-12 hari sehingga total siklus hidupnya adalah
lebih kurang 1 bulan (Chan 1973; Hartely 1979; Wood & Ng 1974). Dari semua
stadia ini yang merusak adalah stadia ulat atau larvanya.
Gejala dan Kerusakan
Tirathaba mundella banyak menyerang tanaman
kelapa sawit muda berumur 3-4 tahunan (Basri et al 1991), tetapi pada kondisi
tertentu juga ditemui pada tanaman tua.. Gejala serangannya berupa bekas
gerekan yang ditemukan pada permukaan buah dan bunga. Bekas gerekan tersebut
berupa faeces dan serat tanaman. Larva T. mundella dan T.
rufivena dapat memakan bunga jantan maupun bunga betina. Larva menggerek
bunga betina, mulai dari bunga yang seludangnya baru membuka sampai dengan buah
matang. Bunga yang terserang akan gugur dan apabila ulat menggerek buah kelapa
sawit yang baru terbentuk sampai ke bagian inti maka buah tersebut akan rontok
(aborsi) atau berkembang tanpa inti. Akibatnya fruitset buah sangat rendah
akibat hama ini. Buah muda dan buah matang biasanya digerek pada bagian luarnya
sehingga akan meninggalkan cacat sampai buah dipanen atau juga menggerek sampai
inti buahnya. Sisa gerekan dan kotoran yang terekat oleh benang-banang liur
larva akan menempel pada permukaan tandan buah sehingga kelihatan kusam.
Pada serangan baru, bekas gerekan
masih berwarna merah muda dan larva masih aktif di dalamnya. Sedangkan pada
serangan lama, bekas gerek berwarna kehitaman dan larva sudah tidak aktif
karena larva telah berubah menjadi kepompong. Serangan hama ini dapat
menyebabkan buah aborsi.
0 comments:
Post a Comment