Gulma
Perkebunan Kelapa Sawit
Gulma
merupakan tumbuhan pengganggu yang memiliki dampak negatif terhadap pertumbuhan
dan produksi tanaman. Pengaruh gulma tidak terlihat secara langsung, dan
umumnya berjalan lambat. Gulma perkebunan, termasuk perkebunan kelapa sawit,
mampu menjadi kompetitor utama dalam memperebutkan unsur hara, air, ruang
tumbuh dan cahaya matahari. Beberapa spesies gulma juga dapat memproduksi zat
racun yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman utama, dikenal dengan
'alelopati'.
Gulma
umum pada perkebunan kelapa sawit dapat digolongkan menjad:
Gulma
berdaun lebar (broad leaves):
- Asystasia intrusa
- Ageratum conyzoides (babadotan)
- Borreria latifolia (kentangan)
- Chromolaena odorata (krinyuh)
- Clidemia hirta (harendong)
- Colocasia sp. (keladi)
- Crassocephalum crepidoides (sintrong)
- Lantana camana (tembelekan)
- Melastoma malabathricum (senduduk)
- Mikania sp.
- Mimosa invisa (kucingan)
- Mimosa pigra
- Mimosa pudica (putri malu)
- Momordica charantia (pare hutan)
- Stachytarpeta indica (ekor tikus)
Gulma berdaun sempit (grasses):
- Axonopus compressus (paitan)
- Brachiaria mutica (sukat kelanjang)
- Digitaria sp. (genjoran)
- Echinochloa colona
- Eleusine indica (jejagoan)
- Imperata cylindrica (alang-alang)
- Ottochloa nodosa (bambonan)
- Panicum trigonium (parit-paritan)
- Paspalum conjugatum
Teki (sedges):
- Cyperus rotundus
- Cyperus kyllingia
Pakis-pakisan (ferns):
- Cyclosorus aridus (pakis kadal)
- Dicranopteris linearis (pakis kawat)
- Lygodium flexuosum
- Nephrolepis biserrata (pakis harupat)
- Stenochlaena palustris (pakis udang)
Epifit:
- Ficus benjamina (beringin)
- Ficus elastica
- Tukulan sawit (Elaeis
guineensis)
0 comments:
Post a Comment