Sunday, October 14, 2012

Rantai Makanan, Aras Trofik Dan Jaring Makanan


ekologi pertanian


Rantai Makanan, Aras Trofik Dan Jaring Makanan

Transformasi energi makanan dari tumbuhan menuju ke berbagai organisme dapat terjadi melalui suatu proses alami secara berturutan dalam suatu peristiwa memakan dan dimakan. Proses tersebut dikenal sebagai rantai  makanan.  Contoh suatu rantai makanan adalah:

      Tumbuhan dimakan oleh serangga ——> serangga dimakan katak —> katak dimakan oleh ular ——> ular dimakan oleh burung elang.

Dengan melalui proses rantai makanan tersebut maka energi makanan dari tumbuhan mengalir ke tubuh serangga, kemudian ke  katak, ke ular dan  ke  burung elang  yang merupakan salah satu karnivor puncak. Kejadian  di alam mengenai rantai makanan tidak sesederhana seperti contoh tersebut. Perlu   diketahui bahwa serangga dapat pula dimakan oleh burung, dan burung pemakan serangga dapat dimakan oleh ular.  Katak dapat pula dimakan oleh binatang  yang lain.  Sehingga dengan demikian dalam suatu ekosistem terdapat banyak rantai makanan. Masing-masing rantai makanan tidak merupa­kan rantai tunggal sederhana, tetapi rantai makanan dapat berca­bang, dan dapat pula saling berhubungan atau berkaitan satu dengan yang lain. Jadi yang terjadi di alam sebenarnya adalah sangat komplek Keadaan tersebut kalau digambarkan akan membentuk gambaran sebagai jaring-jaring, yang kemudian disebut  jaring-jaring makanan.

Dalam suatu komunitas yang kompleks, organisme-organisme menerima energi makanan dari tumbuhan dengan jumlah langkah yang berbeda-beda dan sangat tergantung pada posisi mereka di dalam rantai makanan. Makin dekat posisi mereka pada awal rantai makanan, maka makin sedikit jumlah langkahnya dalam memperoleh energi. Organisme-organisme yang mempunyai jumlah langkah yang sama dalam menerima energi makanan dari tumbuhan, dikatakan termasuk dalam aras trofik yang sama. Tumbu­han berklorofil sebagai awal dari rantai makanan disebut menempati aras trofik I, sedangkan herbivora atau konsumen primer  menempati aras trofik II, dan seterusnya.  Aras trofik yang terakhir menerima energi makanan dalam suatu komunitas ditempati oleh karnivora puncak.  Biasanya di dalam suatu ekosistem, jumlah mata rantai makanan hanya terdapat sebanyak 3 atau 5 aras saja, meskipun mata rantai yang ke 3 dan 5 jarang ditemui dalam ekosistem.  Oleh karena itu jumlah aras trofik dalam ekosistem paling banyak hanya 5 aras trofik.

Dalam suatu transformasi energi dari suatu organisme ke organis­me yang lain, atau dari suatu aras trofik ke aras trofik yang lebih tinggi, sebagian dari energi tersebut terlepas menjadi entropi (perhatikan hukum termodinamika II).  Dengan demikian semakin pendek suatu rantai makanan, atau makin dekat suatu organisme dengan awal rantai makanan, maka jumlah energi makanan yang tersedia semakin banyak. Sebaliknya, semakin jauh posisi organisme dari awal rantai makanan, maka semakin sedikit energi makanan yang diperolehnya.  Sebagai contoh; kita bandingkan jika manusia memakan daun sayur dengan kambing yang memakan daun sayur yang sama, maka energi yang diperoleh manusia dari memakan sayur langsung lebih tinggi kualitas energinya dibanding memperoleh energi dari hasil memakan daging kambing. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan langkah dimana manusia mengambil sayur merupakan langkag pendek (energi matahari-sayur-manusia), sementara manusia memakan daging kambing energi yang diperoleh sudah melalui beberapa langkah (energi matahari-sayur-kambing-manusia).

sumber..! materi kuliah ekologi pertanian UNIB dosen Priono Prawito

0 comments:

Post a Comment